tag:blogger.com,1999:blog-88025666324290384292024-02-07T21:24:33.009-08:00is't meAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/06296692513027408946noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-8802566632429038429.post-64831527809045468592015-02-27T08:52:00.001-08:002015-02-27T08:52:23.731-08:00<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt;">PENGETAHUAN
DASAR FOTOGRAFI<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Resolusi Kamera <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kamera Digital memiliki sensor berjenis <i>CCD</i> atau <i>CMOS</i> untuk
menangkap gambar dalam bentuk <i>pixel</i>
(titik). Semakin banyak pixel yang tertangkap, semakin detil gambar yang
dihasilkan. Pada camera foto DSLR yang ada dipasaran, resolusi paling kecil
adalah <i>6 MP (Mega Pixel)</i> dan pada
camera digital saku (pocket), paling sederhana biasanya memiliki <i>resolusi 1,3 MP</i> yang mampu mencetak foto
berukuran 4R, ukuran ini cukup untuk foto dokumentasi keluarga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US">Resolusi 1,3 MP</span></i><span lang="EN-US"> didapat dari perhitungan pixel gambar yang mampu dihasilkan yaitu:
1280x960. sedangkan 2 MP dihasilkan dari perhitungan 1600x12000. angka ini
merupakan banyaknya titik yang ada dalam gambar/foto. Misalnya, foto yang
beresolusi 2 MP, berarti ada 1600 titik horizontal dan 1200 titik di bidang
vertical.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Optikal dan Digital Zoom<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kamera Digital umumnya memiliki fasilitas optikal zoom dan digital
zoom yang berfungsi untuk memperbesar objek bidik. Perbesaran gambar secara
optikal zoom berbeda dengan pembesaran secara digital zoom. Fungsi optikal zoom
adalah memperbesar gambar objek tanpa mengurangi kualitas foto. Sedangkan
digital zoom, memperbesar objek dengan melakukan pemotongan pada gambar
sehingga kualitas gambar menjadi rendah dengan tampilan yang besar, hasil foto
ini terkesan kasar dan tidak tajam <i>(noise).<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Shutter Speed<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<i><span lang="SV">Shutter
Speed</span></i><span lang="SV">/kecepatan rana
adalah kecepatan membekukan atau menangkap objek pada kamera. Besarnya
kecepatan akan berpengaruh terhadap cahaya yang di hasilkan. Semakin rendah
kecepatan yang digunakan, cahaya yang didapat akan semakin terang. Demikian
sebaliknya, jika menggunakan kecepatan tinggi, cahaya yang didapat cenderung
gelap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Pengaturan <i>shutter
speed</i> juga digunakan untuk memotret objek bergerak dengan kecepatan tinggi,
misalnya memotret orang sedang bersepeda. Kecepatan objek yang bergerak harus
diikuti kecepatan/<i>shutter speed</i> yang
tinggi agar hasilnya tidak blur/buram. Jika pengaturan <i>shutter speed</i> tepat, gambar objek yang bergerak akan focus dan
detail.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Aperture<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Dalam fotografi, <i>Aperture</i>
adalah besarnya bukaan <i>diafragma </i>yang
mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam kamera. Secara awam, <i>aperture</i> dapat dimisalkan seperti lampu
yang dapat diatur volume gelap terangnya. Jika volume lampu dinaikkan, hasil
foto akan terang. Sebaliknya, jika volume lampu diturunkan, hasil foto akan
cenderung gelap.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on"><span lang="EN-US">Ada</span></st1:city></st1:place><span lang="EN-US"> juga yang menerjemahkan <i>aperture</i>
sebagai perbandingan antara jarak focus lensa dengan diameter yang terbuka saat
itu. Misalnya sebuah lensa diatur dengan diafragma f/8, maka terang gelapnya
hasil foto akan sama dengan panjang fokal lensa (zoom) yang berbeda. Nilai <i>aperture</i> dinyatakan dalam standar yang
disebut dengan <i>f-stop.</i> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Bagaimana cara mengatur kebutuhan diafragma dengan menentukan nilai <i>f-stop?</i> Semua sangat tergantung pada
kondisi cahaya saat memotret. Jika memotret saat kondisi cahaya terang
benderang, maka dibutuhkan diafragma kecil, misalnya f/8 atau f/11. akan
tetapi, jika saat memotret kondisi cahaya kurang cerah, berarti diafragma yang
dibutuhkan cukup besar, misalnya f/3,5 atau f/4. Prinsipnya, pengaturan
diafragma adalah semakin kecil nilai <i>f-stop</i>,
maka semakin besar bukaannya. Sehingga cahaya yang masuk semakin banyak.
Demikian sebaliknya, semakin besar nilai <i>f-stop</i>
maka semakin kecil bukaannya, dan caya yang masuk menjadi berkurang. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt;">MENGENAL
FITUR / SETTING PADA KAMERA DIGITAL<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Sebelum kita belajar tentang fotografi digital ada baiknya kita
mengenal lebih dahulu fitur/fungsi/mode yang ada pada kamera digital, hampir
semua jenis kamera digital sekarang dilengkapi dengan mode dan mode itu sendiri
dibagi menjadi <i>AUTO</i> mode, <i>SEMI AUTO </i>mode dan <i>FULLY MANUAL</i> mode. Dibawah ini akan dijelaskan fungsi dari mode
yang ada:<br />
<br />
<strong><u>AUTOMATIC MODES</u></strong><u><o:p></o:p></u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<strong><span lang="EN-US">- AUTO MODE<o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br />
Dengan mode ini ketika kamera diarahkan ke objek yang akan kita ambil, kamera
secara otomatis akan memilih <i>shutter
speed</i> (kecepatan buka tutup rana), <i>aperture
</i>(diagfragma/besar kecil bukaan rana), <i>ISO</i>
(sensitivitas image sensor terhadap cahaya), <i>white balance,</i> fokus, dan <i>flash</i>
yang sesua untuk mengambil gambar yang dimaksud. Biasanya dengan mode ini akan
menghasilkan gambar yang bagus dalam situasi apapun.<br />
<br />
Tapi perlu diingat dengan <i>auto</i> mode
kamera kadang tidak bisa secara otomatis menghasilkan gambar seperti apa yang
kita mau, maka dari itu ditambah beberapa mode/fungsi yang ada di <i>auto</i> mode.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
<br />
- <strong>PORTRAIT MODE :</strong></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Ketika akan mengambil objek gambar secara <i>close-up</i>, pindahkan settingan pada
kamera digital pada <i>portrait mode.</i> Secara
otomatis pada portrait mode, kamera akan memilih <i>large aperture</i> (bukaan rana besar), yang artinya objek utama dari
gambar kita akan fokus sedangkan <i>background
</i>menjadi <i>out of focus</i>/blur.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Untuk menghasilkan gambar yang bagus dengan
menggunakan <i>portrait mode</i>, kita harus
dekat dengan objek yang akan kita ambil baik dengan cara <i>zoom</i> atau mendekat ke objek tersebut, sebagai contoh apabila kita
akan mengambil gambar <i>close-up</i>
seseorang, cukup ambil gambar dari wajah sampai sebatas pundak,maka nanti
hasilnya wajah akan fokus dan background menjadi <i>out of focus</i>/blur.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<strong><span lang="EN-US">- MACRO MODE :</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
Hampir sama dengan portrait mode, tetapi pada <i>macro mode</i> ini lebih cocok untuk mengambil objek foto yang
ukurannya kecil seperti bunga, serangga atau benda-benda kecil lainnya. Setiap
kamera digital mempunyai kemampuan <i>macro</i>
yang berbeda termasuk perbedaan jarak fokus juga (rata-rata jarak fokus untuk
kamera point and shoot adalah 2-10cm).<br />
<br />
Untuk mengambil gambar <i>macro </i>diperlukan
kestabilan dalam memegang kamera karena apabila bergerak sedikit dari jarak
fokus maka gambar yang dihasilkan akan <i>out
of focus.</i> Maka biasanya untuk pengambilan makro diperlukan bantuan tripod, dan
sebagai tambahan built in flash tidak disarankan,karena hasilnya gambar akan <i>over exposure</i>/terlalu terang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
- <strong>LANDSCAPE MODE :</strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US">Apabila pada <i>portrait mode dan macro mode</i> kamera akan
memilih large aperture, maka pada landscape mode kamera akan memilih small
aperture yang artinya gambar yang kita ambil akan fokus dari depan <i>(foreground)</i> hingga belakang <i>(background)</i> atau dalam kata lain semua
gambar yang kiat ambil akan terlihat tajam. Sangat cocok untuk mengambil gambar
pemandangan yang luas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
- <strong>SPORTS MODE :</strong><strong><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
<i>Sports mode/action mode</i> ini dirancang
untuk mengambil objek gambar yang bergerak, sepertiorang sedang berlari, balap
mobil atau benda-benda yang bergerak lainnya.<br />
<br />
Tujuan dari <i>sports mode</i> adalah
membuat gambar objek yang bergerak tertangkap dengan tajam <i>(freeze the action),</i> bisa kita coba untuk mengambil gambar orang
yang sedang melompat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
<br />
- <strong>NIGHT MODE :</strong><strong><span style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
<i>Night mode</i> difungsikan untuk
pengambilan gambar pada situasi pencahayan yang rendah, biasanya pada malam
hari, dan diperlukan kestabilan kamera pada waktu menggunakan night mode karena
apabila terjadi gerakan sedikit saja maka gambar yang dihasilkan akan blur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
<br />
<strong><u>SEMI AUTOMATIC MODE</u></strong><u><br />
</u><br />
Apabila dalam <i>auto mode,</i> kamera akan
berpikir sendiri dan menentukan <i>setting</i>
dengan sendirinya sesuai dengan keadaan cahaya disekelilingnya maka dengan
setting semi auto/semi manual, kita yang akan menentukan setting dan selebihnya
kamera akan menyesuaikan <i>settingan </i>kita
dengan keadaan cahaya yanga ada. Berikut adalah mode yang ada di semi <i>automatic mode :<br />
</i><br />
- <strong>APERTURE PRIRORITY MODE (A atau AV)</strong><br />
<br />
Pada mode ini kita akan memilih besar kecilnya bukaan <i>diagfragma</i>/rana pada lensa dan kamera akan menyesuaikan <i>settingan ISO </i>dan <i>shutter speed</i> dengan sendirinya. Bukaan <i>diafragma/rana</i> pada display kamera adalah f/number, contoh <i>f/4.0, f/4.5, f/5.0</i> dst sampai <i>f/32.</i><br />
<br />
Semakin kecil angka pada f/number berarti semakin besar bukaan pada difragma
lensa (apabila kita memilih f/number kecil artinya kita akan mendapatkan area
fokus yang kecil juga, contoh untuk <i>foto
close up</i> atau <i>makro</i>, karena kita
hanya ingin fokus pada wajah saja dan <i>background</i>
menjadi blur)<br />
<br />
Semakin besar angka pada <i>f/number</i>
berarti semakin kecil bukaan pada diafragma lensa (dengan diafragma kecil
berarti kita akan menghasilkan gambar yang fokus dari depan hingga
belakang,contoh foto pemandangan).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
- <strong>SHUTTER PRIORITY MODE (S atau TV)</strong><br />
<br />
<i>Shutter Priority</i> hampir sama dengan <i>aperture priority</i>, bedanya disini kita
memilih <i>speed/</i>kecepatan tutup rana
dan kamera akan menyesuaikan <i>settingan
aperture, ISO</i> secara otomatis. <i>Shutter
priority</i> pada display kamera akan ditampilkan dengan angka yang mewakili
speed yang kita pilih,contoh 1/400"
,1/250",1/100",1/60",1/30" dst hingga 30".<br />
<br />
Apabila kita akan mengambil objek gambar yang bergerak dan ingin membuat objek
menjadi <i>"freeze"</i> atau diam
maka kita gunakan <i>speed</i> yang tinggi <i>(fast shutter speed). <o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
<i>Slow shutter speed</i> biasanya digunakan
pada keadaan dimana cahaya disekitar kita kurang (gelap), <i>slow shutter speed</i> juga bisa digunakan untuk membuat efek blur pada
objek yang bergerak, contoh air terjun jika kita ambil dengan menggunakan <i>slow shutter speed</i> (antara 1/5"
sampai 1/15") maka air akan kelihatan putih seperti kapas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
Catatan:<br />
jika kita menggunakan <i>speed </i>rendah, maka
diperlukan kestabilan dalam memegang kamera atau gunakanlah tripod agar kamera
tidak bergerak, karena gerakan sedikit pada <i>speed
</i>rendah akan menghasilkan gambar yang <i>out
of focus.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
<br />
- <strong>PROGRAM MODE (P)</strong><br />
<br />
Biasa juga disebut dengan <i>Program AE (Program
Auto Exposure</i>/program pencahayaan otomatis). fungsinya hampir sama dengan
fully automatic tetapi disini kita bisa mengatur <i>white balance, flash, ISO</i> dll secara manual.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
<br />
- <strong>AUTO DEPHT-OF FIELD (A-DEP)</strong><br />
<br />
Dengan menggunakan mode ini objek gambar dari depan hingga belakang akan fokus
dengan sendirinya, dengan menekan setengah pada <i>shutter</i> kita bisa mengendalikan fokus sesuai keinginan kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<span lang="EN-US"><br />
<br />
<strong><u>FULLY MANUAL MODE</u></strong><u><br />
<br />
</u><strong>MANUAL MODE (M)</strong><br />
<br />
Dengan menggunakan manual mode kita dengan bebas mengontrol settingan sesuai
dengan kemauan kita, tapi perlu diingat bahwa kita perlu berpikir dalam
menggunakan <i>shutter speed, aperture, ISO,
WB, flash </i>dan lain-lain untuk menghasilkan gambar yang pencahayaannya cukup,
tidak terlalu gelap dan tidak terlalu terang. Untuk menggunakan mode manual ini
diperlukan latihan dan kebiasaan dalam mengontrol kamera.<br />
<br />
Selamat bereksperimen dengan kamera digital anda, tentukan mode mana yang
paling sering atau cocok untuk anda, dan jangan ragu untuk selalu mencoba dan
bereksperimen dengan mode yang ada di kamera anda. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt;">ISO Setting<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Di dalam kamera digital terdapat <i>ISO
setting,</i> lalu apa sebenarnya <i>ISO</i>
itu sendiri?<br />
Saya akan mengajak kembali ke masa dimana kita menggunakan kamera
film, pada saat kita akan membeli film, pasti penjual akan bertanya: mo pake <i>ASA</i> berapa?"<br />
Nah jadi sebenarnya <i>ISO</i> dan <i>ASA</i> adalah sama, <i>ISO</i> adalah istilah Internasional sedangkan <i>ASA</i> adalah istilah Jepang, dan ada lagi <i>DIN</i> kalo yang ini adalah istilah Eropa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US">ISO</span></i><span lang="EN-US"> dalam fotografi yang
masih menggunakan film berarti kadar kepekaan film terhadap cahaya. Kalo dalam
dunia fotografi digital yang mana tidak menggunakan film lagi, maka <i>ISO</i> adalah kadar kepekaan sensor gambar
terhadap cahaya. Kadar kepekaan/sensitifitas sensor gambar ini diwakili dengan
angka,contoh<i>: ISO 100, ISO 200, ISO 400,</i>
dst...</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Seperti
diterangkan diatas bahwa <i>ISO</i> adalah
kadar/ukuran kepekaan sensor gambar terhadap cahaya, maka semakin besar angka
pada <i>ISO</i> maka semakin peka pula
sensor gambar terhadap cahaya. Kepekaan sensor gambar diartikan sebagai
kekuatan sensor untuk menyerap cahaya, jadi semakin peka maka semakin kuat
sensor menyerap cahaya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><span lang="EN-US">Jadi
kesimpulannya apabila cahaya disekeliling mencukupi gunakanlah ISO rendah, karena
cahaya sudah cukup maka tidak diperlukan kekuatan untuk menyerap cahaya dari
sensor gambar, tetapi apabila cahaya disekeliling redup atau gelap maka
gunakanlah ISO tinggi karena sensor gambar memerlukan kekuatan untuk menyerap
cahaya.</span></i></b><span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Petunjuk
pemakaian <i>ISO setting:<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1.<b>ISO rendah</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Yang termasuk
dalam rentang <i>ISO</i> rendah adalah <i>ISO 25 - ISO 200,</i> pada rentang <i>ISO </i>rendah ini sangat cocok untuk untuk
situasi outdoor dengan sinar matahari yang terang dari pagi sampai siang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2.<b>ISO sedang</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Rentang <i>ISO</i> sedang yaitu <i>ISO 400 - ISO 800,</i> baik digunakan untuk <i>outdoor</i> pada sore hari atau dalam keadaan mendung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">3.<b>ISO tinggi</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US">ISO </span></i><span lang="EN-US">tinggi digunakan untuk
pemotretan dalam keadaan cahaya gelap, yang termasuk dalam <i>ISO</i> tinggi adalah <i>ISO 1600</i>
keatas.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Faktor-faktor
yang akan mempengaruhi kita dan bisa kita jadikan bahan pertimbangan untuk
mengganti <i>ISO setting</i> pada saat kita
akan mengambil gambar. </span><span lang="SV">Ada
beberapa pertimbangan yang harus kita perhatikan sebelum mengganti <i>ISO setting</i>, dan beberapa pertimbangan
itu adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">1.Cahaya ==> seberapa terang cahaya yang
menyinari objek<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">2.Noise ==> apakah kita ingin gambar dengan <i>noise</i> atau tidak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">3.Tripod ==> bawa tripod atau tidak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">4.Objek bergerak atau diam ==> apakah objek
yang kita foto bergerak atau diam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="SV">Ke-empat faktor diatas perlu kita pertimbangkan apabila akan mengubah <i>ISO setting,</i> karena dengan mengubah <i>ISO setting</i> maka juga akan berpengaruh
pada kecepatan <i>shutter speed </i>dan
besar kecilnya <i>aperture</i> pada kamera, yang
nantinya juga mempengaruhi hasil dari foto yang kita ambil. Biar lebih jelas
penjabaran satu-persatu keempat faktor diatas adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><span lang="SV">1.Cahaya</span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">Seperti kita ketahui peranan cahaya dalam
fotografi sangat berati sekali, itupun juga berpengaruh pada <i>ISO setting</i>. apabila cahaya cukup maka
kita gunakan <i>ISO</i> kecil dan apabila
cahaya tidak mencukupi maka gunakanlah <i>ISO</i>
tinggi agar sensor gambar peka sehingga bisa menyerap cahaya dengan cepat. Tetapi
konsekuensi dari penggunaan <i>ISO</i>
tinggi hasil gambar akan terlihal <i>noise.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><span lang="SV">2.Noise</span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV">Diatas diterangkan apabila kita menggunakan ISO
tinggi maka hasil gambar akan noise, hal itu dikarenakan sensor gambar dipaksa
untuk menyerap cahaya secara cepat pada kondisi pencahayaan yang rendah
(gelap). Apabila kondisi cahaya gelap dan kita tidak ingin hasil gambar yang <i>noise</i> maka pilihlah <i>ISO setting</i> yang rendah dengan konsekuensi <i>shutter speed</i> akan menjadi lama menutupnya karena diperlukan waktu
lama bagi sensor gambar dalam menyerap cahaya. Oleh karena itu diperlukan <i>tripod.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><span lang="SV">3.Tripod</span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="SV">Tripod
</span></i><span lang="SV">berfungsi untuk menopang
kamera agar stabil, pada saat pencahayaan rendah dan kita ingin menghasilkan
foto yang bersih tanpa <i>noise</i> sangat
dibutuhkan <i>tripod,</i> karena dengan <i>ISO</i> rendah dan pencahayaan rendah maka
kitapun harus memilih shutter speed dengan kecepatan rendah, dimana bila <i>shutter speed</i> rendah diperlukan
kestabilan kamera, karena ada gerakan sedikit maka hasil gambar akan blur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><span lang="EN-US">4.Objek bergerak atau diam</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Hal ini juga harus diperhatikan, apabila objek yang akan kita ambil
bergerak dan pencahayaan rendah kita harus memilih <i>ISO</i> tinggi agar kita bisa memilih <i>shutter speed</i> yang cepat untuk merekam moment tersebut,contoh :
konser musik dalam gedung</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Tetapi apabila
objek diam tidak ada salahnya kita pakai <i>ISO</i>
rendah agar gambar tidak <i>noise </i>tapi perlu
diingat kestabilan kamera.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 align="center" style="text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<a href="" name="5869596091506318841"></a><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt;">White
Balance<o:p></o:p></span></h3>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Apakah itu <i>white balance?</i> Apa fungsi <i>white balance?</i> Kenapa kita harus tahu
bagaimana menggunakan <i>white balance</i>
dalam kamera digital kita?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">White
Balance</span></i><span lang="EN-US"> adalah salah satu aspek dalam fotografi
digital yang akan mempengaruhi hasil foto kita. Tetapi pada umumnya, sebagian
dari kita pengguna kamera digital tidak pernah memperhitungkan setting <i>white balance,</i> kita hanya senang bahkan
selalu menggunakan setting <i>auto white
balance.</i> Jadi pada intinya <i>setting
white balance</i> sangat diperlukan untuk mendapatkan warna yang seakurat
mungkin <i>(true colour)</i> pada hasil
foto kita.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">White
Balance</span></i><span lang="EN-US"> diartikan sebagai kemampuan kamera dalam membaca/menterjemahkan warna
putih berdasarkan sumber cahaya yang ada. Warna putih yang dibaca oleh
kamera akan mempengaruhi warna-warna lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Mengapa sumber cahaya mempengaruhi
kemampuan kamera dalam membaca warna putih?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Karena setiap sumber cahaya mempunyai
suhu yang berbeda sehingga bisa mempengaruhi kamera dalam membaca warna putih. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Contoh: sumber cahaya dari lampu neon akan
menghasilkan warna yang kebiru-biruan <i>(cool
colour)</i> pada foto kita, sedangkan sumber cahaya dari lampu
pijar/bohlam menghasilkan gambar yang kemerah-merahan/kekuning-kuningan <i>(warm color)</i> pada hasil foto
kita.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Kita harus mensetting <i>white balance</i> pada kamera kita setiap saat,tergantung dari sumber
cahaya yang kita temui pada saat kita mengambil foto, karena kamera berbeda
dengan mata kita yang bisa secara kasat mata membaca warna putih pada sumber
cahaya yang berbeda-beda. Berikut adalah setting dan fungsi <i>white balance</i> yang ada di kamera digital
pada umumnya:</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br />
<b>AUTO : </b><br />
Sering juga disingkat dengan <i>AWB (Auto
White Balance),</i> berfungsi untuk secara otomatis membaca warna putih yang
dihasilkan oleh cahaya disekitar.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br />
<b>DAYLIGHT :<br />
</b>Dilambangkan dengan simbol matahari, ideal untuk mengambil gambar <i>outdoor </i>pada saat matahari bersinar
terang dan langit biru, karena pada situasi seperti ini warna putih akan
terbaca secara kasat mata oleh kamera.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br />
<b>TUNGSTEN :<br />
</b>Simbol dari WB ini adalah lampu bohlam, ideal untuk pemotretan indoor yang
sumber cahayanya didomonasi oleh lampu pijar/bohlam yang akan menghasilkan
warna kemer-merahan sehingga diperlukan <i>tungsten
wb</i> untuk membuat warna lebih sejuk.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br />
<b>FLOURESCENT :<br />
</b>Simbolnya seperti lampu neon, ideal untuk indoor yang sumber cahayanya
didominasi oleh lampu neon yang menghasilkan warna yang dingin atau
kebiru-biruan, dengan <i>Flourescent WB</i>
kita menghangatkan warna yang dingin.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br />
<b>SHADE :<br />
</b>Simbolnya gambar rumah dengan bayangan, apabila kita mengambil objek yang
berada dibawah bayang-bayang maka hasilnya kebiru-biruan, maka untuk
memunculkan warna yang natural gunakanlah setting <i>Shade WB.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br />
<b>CLOUDY :</b><br />
Simbolnya gambar awan, apabila pada saat pengambilan gambar suasana berawan
warna yang dihasilkan akan pucat, maka untuk meningkatkan warna gunakanlah <i>Cloudy WB<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">setting.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br />
<b>FLASH :<br />
</b>Simbolnya kilat, jika kita menggunakan <i>flash</i>
hasil warna pada gambar akan kebiru-biruan karena cahaya flash sifatnya lembut
maka gunakanlah <i>Flash WB</i> untuk
menaikkan warna.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br />
Dengan setting-setting WB diatas pada umumnya kita dapat
menghasilkan warna yang akurat, tetapi apabila kita kurang puas dengan
setting-setting diatas maka kita masih bisa menggunakan setting <i>manual white balance</i> di kamera kita, yaitu
dengan mengesetnya pada:<br />
<br />
<b>CUSTOM:<br />
</b><i>Custom WB</i> pada intinya kita
mereferensikan warna putih pada kamera digital. Caranya kita bisa menggunakan <i>white/grey card</i> yang memang di desain
untuk keperluan ini, atau bisa dengan kertas putih bersih kemudian kita potret
kertas putih itu, fokuskan pada titik putih. Setelah gambar kertas putih itu
kita ambil dan hasilnya sesuai dengan warna putih maka pergilah ke menu pada
kamera digital dan pilih <i>custom WB</i>
dan set foto kertas putih tersebut disana. apabila sudah selesai maka kita
telah memberikan referensi warna putih pada kamera dan kemudian kamera akan
menyesuaikannya dengan warna-warna yang lain.<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US"><br />
</span><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt;">TEKNIK MEMOTRET<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US">Komposisi<o:p></o:p></span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Mulailah memperhatikan komposisi dalam memotret. Foto yang
dihasilkan dengan mengatur komposisi tentu hasilnya lebih menarik atau <i>eye catching</i> dibandingkan dengan foto
yang tanpa memperhatikan komposisi. Secara sederhana, komposisi adalah cara
menata elemen-elemen dalam gambar. Elemen-elemen ini mencakup garis, bentuk,
warna dan gelap terang. Kita akan mempelajari beberapa teori komposisi dalam
fotografi, adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt;">
<b><span lang="EN-US">- POI (Point of Interest) <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Sebelum melakukan pemotretan objek, sebaiknya
ditentukan terlebih dahulu apa yang akan ditonjolkan dari foto yang akan
dihasilkan. Cara ini sering disebut dengan <i>point
of interest (POI)</i> sebuah foto.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Cara menonjolkan foto bias dilakukan dengan <i>zoom</i> in, mengatur angle, membuat background blur atau gelap. Proses
<i>POI</i> bias juga dilakukan dengan
bantuan program pengolahan gambar seperti <i>photoshop.</i>
Walau begitu, sebisa mungkin POI didapatkan saat kita memotret. </span><span lang="SV">Hal ini melatih perasaan dan kejelian
dalam menentukan POI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="SV">- Aturan Sepertiga Area<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Aturan sepertiga area paling sering digunakan sebagai
acuan komposisi foto. Aturan ini bekerja dengan cara penempatan objek foto pada
sepertiga area foto. Dengan penempatan foto di sepertiga area foto, hasil foto
akan lebih enak dilihat <i>(eye catching).</i>
Penempatan objek foto pada bagian-bagian tertentu di area foto akan membentuk
suatu keharmonisan foto.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">- Garis dan Prespektif<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Garis merupakan salah satu komposisi yang dapat
membuat foto kita lebih menarik. Garis ini tidak harus berupa garis lurus ,
bias juga berupa lengkungan atau kombinasi keduanya. Kadang kita juga harus
jeli dalam menangkap komposisi garis karena kadang tidak jelas terlihat dalam
objek yang akan kita bidik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">- Framing<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Yang dimaksud <i>Framing</i>
dalam komposisi adalah bagaimana kita dapat memberikan suatu dimensi ruang pada
objek yang kita potret. Contoh yang paling sering digunakan adalah ketika
memotert gedung atau bangunan dengan latar depan ranting-ranting pohon yang
seolah-olah membentuk <i>frame</i> (bingkai)
di tepi foto sehingga kita bias merasakan jarak antara objek utama dengan
pemotret.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Pencahayaan ( Exposure )<o:p></o:p></span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Di dalam fotografi, pengaturan pencahayaan merupakan kunci
keberhasilan untuk mendapatkan hasil gambar yang diinginkan. Pengaturan
pencahayaan ini sangat berkaitan dengan pengaturan <i>diafragma (aperture)</i> dan kecepatan <i>(shutter speed).<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Jika pada kamera jenis DSLR maupun Digital Pocket terdapat fasilitas
shooting mode manual, maka pengaturan diafragma dan kecepatan diatur oleh si
fotografer. Pengaturan pencahayaan dengan <i>shooting
mode</i> manual ini kebutuhan pencahayaan yang di dapat biasanya lebih tepat
dibandingkan dengan pengaturan <i>shooting
mode</i> secara otomatis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pengaturan pencahayaan yang benar akan menghasilkan foto-foto yang
bagus. Pemanfaatan cahaya yang cukup cerah, tidak terlalu terik, secara efektif
dapat memperbaiki kualitas foto. Jika ingin memotret di luar ruangan (outdoor)
disarankan pagi hari dibawah pukul 09.00 atau sore hari diatas pukul 16.00.
Cobalah memotret ketika warna langit keemasan, warna ini biasanya muncul
sebelum sunset tiba. Warna langit keemasan ini oleh para fotografer sering
disebut dengan istilah <i>“magic hours”.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Over Exposure<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Yang dimaksud <i>over exposure</i>
adalah pencahayaan yang berlebih. Penyebab kelebihan pencahayaan ini adalah
pengaturan <i>aperture</i> dengan <i>shutter speed</i> tidak sesuai. Jika dilihat
digaris matering, posisi jarum <i>matering </i>berada
di areal plus (+). Akibat dari kelebihan pencahayaan, foto yang dihasilkan
tampak didominasi warna putih/terang. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place>
yang menyebut kelebihan pencahayaan ini dengan istilah <i>harz. Over exposure</i> juga bias disebabkan oleh sambaran lampu kilat
yang terlalu kuat. Hal ini bias terjadi jika jarak antara objek dengan lampu
kilat/<i>flash</i> terlalu dekat atau si
fotografer terlalu penuh mengatur <i>output
flash</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Under Exposure<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kebalikan dari <i>over exposure</i>
adalah <i>under exposure</i>. Yang dimaksud <i>under exposure</i> adalah kekurangan
pencahayaan. Penyebab kekurangan pencahayaan ini sama dengan over exposure
yaitu pengaturan <i>aperture </i>dengan <i>shutter speed</i> yang tidak sesuai. Jika
dilihat pada garis <i>matering,</i> posisi
jarum <i>matering</i> berada di area minus
(-) akibatnya foto yang dihasilkan tampak gelap. <i>Under exposure</i> juga bias disebabkan oleh sambaran lampu kilat yang
terlalu lemah. Hal ini bias terjadi jika jarak antara objek dengan lampu kilat/<i>flash</i> terlalu jauh atau si pemotret
terlalu minim mengatur <i>output flash.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Cahaya dari Depan Objek<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Memotretlah dengan keadaan objek menghadap sinar matahari, bukan
pemotret yang menghadap sinar. Cahaya yang dating dari depan objek akan
menyinari tubuh secara merata. Wajah objek tampak jelas, jika pada sebagian
wajah objek ada sedikit bayangan <i>(shadow),</i>
hal ini tidak mengurangi hasil foto justru menambah nuansa foto.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Cahaya dari Belakang Objek<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Saat memotret objek di luar ruangan <i>(outdoor)</i> sebaiknya menghindari pengambilan gambar yang menantang
matahari. Pemotretan dengan menantang matahari, tubuh objek akan tampak gelap.
Jika ada bagian tubuh yang terang hal itu karena ada sedikit sinar yang masuk.
Biasanya bagian tubuh yang terkena sinar adalah rambut. Jika kondisi matahari
terlalu kuat, seluruh objek tampak hitam. Hasil foto seperti ini disebut dengan
foto siluet.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Cahaya Pagi Hari<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Memotret objek dengan memanfaatkan pencahayaan di pagi hari sangat
disarankan. Pasalnya cahaya pagi hari akan menghasilkan tonal warna yang
lembut. Hasil foto yang didapatkan relative bagus, baik objek <i>landscape </i>(pemandangan) maupun objek
manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Tips:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Ketika memotret, tentukan waktu yang tepat. Pagi hari antara pukul
06.00-09.00 dan sore hari antara pukul 16.00-18.00 adalah waktu dengan
pencahayaan yang paling baik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Cahaya Siang Hari<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="SV">Memotret objek pada siang hari tidak disarankan.
Sifat pencahayaan terlalu kuat sehingga foto yang dihasilkan cenderung <i>over exposure,</i> meskipun pengaturan <i>aperture </i>dan <i>shutter speed</i> sudah sesuai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Cahaya Sore Hari<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pemanfaatan pencahayaan pada sore hari dianjurkan dalam pemotretan.
Sifat pencahayaan pada sore hari hampir sama dengan sifat pencahayaan pada pagi hari. Jika ingin
memotret objek pada sore hari sebaiknya menunggu intensitas matahari berkurang
( sekitar pukul 16.00 ke atas).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Cahaya Malam Hari<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pemanfaatan cahaya pada malam hari sebenarnya memanfaatkan cahaya
yang dihasilkan oleh lampu sebagai cahaya luar. Jika kita perhatikan, sifat
pencahayaan pada malam hari sebenarnya cukup menarik. Sayang, fotografer pemula
biasanya kurang jeli memanfaatkan cahaya pada malam hari. Jika memotret pada
malam hari, fotografer pemula umumnya lebih mengandalkan tambahan lampu kilat
atau <i>flash.</i> Padahal jika ingin
mendapatkan cahaya malam sesuai kondisi aslinya, fotografer harus berani
menggunakan <i>shutter speed</i> rendah
tanpa menggunakan tambahan lampu <i>flash.</i> Jika shutter speed yang di dapat
sangat rendah, tidak ada cara lain selain dibantu dengan pemakaian tripod.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Cahaya Tambahan dari Lampu Kilat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Saat memotret objek diluar ruangan <i>(outdoor),</i> sering kali pemotret mendapatkan hasil bidikannya kurang
cahaya atau cenderung gelap. </span><span lang="SV">Hal ini bias terjadi karena melakukan pemotretan pada sore hari diatas
pukul 17.00 atau saat cuaca mendung. Selain bias disiasati dengan menurunkan
shutter speed, juga bias dengan menaikan aperture pada kamera. Namun, cara ini
mempunyai resiko ruang tajam foto <i>(DOF,
Depth of Field)</i> yang didapat menjadi
sempit, jika pemotret menginginkan ruang tajam yang lebih luas, bias
menggunakan tambahan lampu kilat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Angle<o:p></o:p></span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Yang dimaksud <i>angle</i> adalah
sudut pengambilan gambar saat memotret objek. Penentuan sudut pengambilan
gambar ini fotograferlah yang mengatur. Artinya, si fotografer harus bisa
menentukan dari sudut mana objek sebaiknya diambil/dipotret. Memotretlah dengan
komposisi dan <i>angle</i> yang berbeda.
Dengan begitu, fotografer dituntut untuk memiliki imajinasi dan kreatifitas
sendiri yang berbeda dengan gaya/<i>style</i>
fotografer lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Eye Level View Angle<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Sudut pengambilan gambar ini sangat umum, yaitu pengambilan gambar
yang segaris/lurus dengan pandangan mata. Sudut pengambilan gambar ini sering
dilakukan oleh fotografer pemula. Foto yang dihasilkan dari angle ini biasa dan
kurang menarik, jika memutuskan memakai <i>angle</i>
ini sebaiknya objek foto adalah sesuatu yang unik dan menarik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Low Angle<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Yang dimaksud <i>low angle</i>
adalah pemotretan suatu objek yang dilakukan dengan cara mengambil gambar dari
posisi bawah. Jika kita melihat foto-foto peragaan busana, cara pengambilan
gambarnya pasti low angle, karena posisi fotografer berada di bawah panggung <i>catwalk.</i> Pengambilan gambar cara ini
sebenarnya sangat menarik, berkesan anggun, tinggi dan sesuatu yang megah, asal
pemotret jeli mengatur komposisinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">High Angle<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pemotretan objek secara <i>high
angle</i> adalah kebalikan dari <i>low angle</i>.
Pengambilan gambar dilakukan pemotret dari posisi atas, agar objek yang dibidik
terlihat luas, lebar dan nyata objeknya. <i>High
angle</i> ini juga biasa dilakukan untuk memotret objek dengan ruang memotret
yang terlalu sempit. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Lock
Fokus ( Mengunci Titik Fokus )<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Adakalanya pemotret sering merasa bingung dengan foto hasil
bidikannya. Komposisi sudah OK, tetapi kualitas foto masih kurang bagus, kabur,
tidak focus. Mengapa? Karena biasanya pemotret melupakan untuk mengatur <i>lock focus</i>-nya, padahal ini penting
untuk menghasilkan foto dengan tingkat detail yang tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US">Lock focus</span></i><span lang="EN-US"> berfungsi untuk menetapkan titik <i>focus </i>objek sebelum mengatur komposisi. Bagaimana caranya? Tekan
tobol rana dengan kekuatan setengah sampai kamera berbunyi <i>“bip-bip” </i>(pertanda objek sudah focus) dan tahan. Jika sudah
mendapatkan titik focus yang dicari, geser posisi kamera untuk mengatur
komposisi objek. Setelah pengaturan komposisi OK, tekan tombol rana dengan
kekuatan penuh hingga kamera berbunyi <i>“cekrek”.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Selain untuk mencari titik focus dan mengatur komposisi, cara lock
focus juga bisa dimanfaatkan untuk pemotretan objek bergerak. Sebagai contoh,
kita akan memotret orang bersepeda, agar posisi orang yang sedang mengayuh
sepeda tetap terekam dengan baik (hasil foto tidak kabur) tentunya harus dicari
lock fokusnya terlebih dahulu. Untuk mencari titik focus, tentunya bukan pada
mata orang tersebut melainkan pada sesuatu bagian yang akan dilewati saat orang
tersebut mengayuh sepeda, misalnya tiang listrik atau tiang lampu. Tiang inilah
yang akan menjadi titik focus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Untuk mengatur komposisinya, perkiraan tinggi orang tersebut saat
naik sepeda. Pengambilan gambar bergerak ini harus dilakukan dengan cermat.
Jika kita terlambat sedikit saja saat menekan tombol rana, maka momen tersebut
akan hilang. Sebaiknya saat memotret benda bergerak seperti ini menggunakan
tripod dan dengan kecepatan/<i>shutter speed
</i>yang cukup besar, misalnya 1/160-1/200. perlu diperhatikan, saat memotret
benda bergerak tidak cukup dalam satu kali pemotretan, butuh beberapa kali
pemotretan. </span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06296692513027408946noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8802566632429038429.post-23936341321674331612015-02-27T07:54:00.002-08:002015-02-27T07:54:53.531-08:00<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 18px;"><b>Desain 3 Dimensi</b></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 18px;"><b>Masjid </b></span></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">SMK Negeri 1 Boyolali</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9gtmFTTaUQiJGGanK5fw4GKeRfuJscb5X2_puGSnzkC6HptK3lQOhVVxqfYwFOCI7q0TXSmyVNA_EnZcFHxEEQ60i3mXavqU5JJ3ZjGHmNd0jhPB7BKNUAICIHPFA8_V4sfdW3vpc8EI/s1600/M1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9gtmFTTaUQiJGGanK5fw4GKeRfuJscb5X2_puGSnzkC6HptK3lQOhVVxqfYwFOCI7q0TXSmyVNA_EnZcFHxEEQ60i3mXavqU5JJ3ZjGHmNd0jhPB7BKNUAICIHPFA8_V4sfdW3vpc8EI/s1600/M1.jpg" height="216" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOd0LVyv9QG7V3TWRlpxT4CC4RvHOO2CP2S1w_RNGUHXKwhJ1BGrAv_xK5BcmbtsmygCWkkPA8UVrJJEwb_yzcGhkFpvN68QDUZ4ctbpc67tRW_Ep2SWJUdCRhXdqEUPazGmCDHd8yYqA/s1600/M2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOd0LVyv9QG7V3TWRlpxT4CC4RvHOO2CP2S1w_RNGUHXKwhJ1BGrAv_xK5BcmbtsmygCWkkPA8UVrJJEwb_yzcGhkFpvN68QDUZ4ctbpc67tRW_Ep2SWJUdCRhXdqEUPazGmCDHd8yYqA/s1600/M2.jpg" height="216" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcZEfaD5NmfJacohj3Bv1_RVnY8mNwwQ6wvvCjG4538-O9nBTWOWAFBFaHV5tBOeiQbt7CO5vXFh3V9QloSzewg5O5oTQKUbpu7ZsNC-k-HSOIPLlBlxvj3qbuj91Po9B_FlnPxcgqm1w/s1600/M3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcZEfaD5NmfJacohj3Bv1_RVnY8mNwwQ6wvvCjG4538-O9nBTWOWAFBFaHV5tBOeiQbt7CO5vXFh3V9QloSzewg5O5oTQKUbpu7ZsNC-k-HSOIPLlBlxvj3qbuj91Po9B_FlnPxcgqm1w/s1600/M3.jpg" height="216" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06296692513027408946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8802566632429038429.post-30873514829514731842015-02-27T07:26:00.003-08:002015-02-27T07:26:56.713-08:00<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">MODUL PEMBELAJARAN ANIMASI<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Disusun Oeh : MUSTHOFA ASFI HANI, S.Sn<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<h3 style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">1.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Pengertian Animasi<o:p></o:p></span></h3>
<div style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Animasi
berasal dari bahasa inggris: <i>animated</i>,
<i>to animate</i>, <i>animated</i>, yang artinya,menghidupkan atau menggerakkan.dari tampilan
gambar animasi bisa berwujud gambar realis atau berupa gambar kartun. Animasi
merupakan rangkaian gambar dari beberapa <i>keyframe.
</i>Gambar diantara <i>keyframe</i> yang
membuat mata kita menangkap gerakan yang halus disebut dengan inbetween.
Keinginan manusia untuk membuat gambar yang dapat melukiskan gerak sudah dapat
terlihat sejak pra sejarah.lukisan dinding yang terdapat di Spanyol dan
Prancis,dibuat 30.000 tahun yang lalu memperlihatkan binatang yang berlari,
kesan gerak didapat dengan menumpukkan gambar kaki binatang tersebut sehingga
jumlah kaki terlihat 6-8. Dalam relief Candi Borobudur, juga diperlihatkan
bagaimana sang budha bergerak dengan cara digambar berulang-ulang dalam sebuah
relief.</span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US">2.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Sejarah Animasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<strong><span lang="EN-US" style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Film Animasi</span></strong><span lang="EN-US"> adalah membuat benda mati seolah- olah menjadi benda yang hidup.
pembuatan<em> film animasi</em> secara
manual yaitu dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang
bergerak. Sebelum adanya film animasi bentuk animasi tertua diperkirakan adalah
wayang kulit. Karena pada pagelaran wayang memenuhi semua elemen animasi
seperti layar (background), gambar yang
bergerak, dialog dan ilustrasi musik yang mengiringi. Animasi mulai berkembang
sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu teknik stop motion animation
(pengambilan gambar dengan cara satu per satu) banyak disenangi. Teknik ini
menggunakan serangkaian gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan
menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat
sulit, membutuhkan waktu, juga biaya yang banyak. Karena untuk menciptakan
animasi selama satu dektik saja, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar
diam.bisa kita Bayangkan jika <u>film animasi</u> itu berdurasi satu jam bahkan
lebih. J. Stuart Blackton adalah orang Amerika pertama yang menjadi
pionir dalam menggunakan teknik stop motion animation. film yang telah
diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah The Enchanted Drawing
(1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906).</span></div>
<h2 style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">3.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Perkembangan Animasi Dunia<o:p></o:p></span></h2>
<div style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Setelah
teknologi komputer berkembang, maka bermunculan <strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">film animasi</span></strong> yang dibuat
dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya: Animasi 2 Dimensi
(2D) dan Animasi 3Dimensi (3D). Untuk animasi 2D dibuat dari pengolahan tangan
dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector
graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena pembuatan langsung melalui
komputer dan menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan,
air dan api, dan sebagainya. Animasi 2D maupun 3D merupakan suatu tehnik yang
banyak sekali digunakan dalam dunia film dewasa ini, baik sebagai bagian dari
film live maupun sebagai film animasi itu sendiri. Tokoh yang dianggap berjasa
besar mengembangkan <strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">film animasi</span></strong><i> </i>adalah
Walt Disney. Walt Disney banyak menghasilkan karya fenomenal seperti: Mickey
Mouse, Donald Duck, Pinokio, Putri Salju, dan lainnya. Walt Disney pulalah yang
pertama membuat<strong> </strong>film animasi bersuara. Yakni, film
Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New
York pada 18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna
pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932.
Sedangakan film animasi cerita panjang yang pertama kali dibuat Walt
Disney adalah Snow White and Seven Dwarts (1937), yang dengan dilanjutkan
karya-karya film lainnya seperti Pinocchio, Bambi, Dumbo dan Alice in
wonderland. Sebenarnya pada masa tersebut dinegara-negara lainnya seperti
didaratan Eropa animasi juga berkembang akan tetapi tidak hanya dalam bentuk
animasi gambar / cel saja, seperti animasi boneka, objek atau animasi silhouet
hingga animasi cut-out (animasi potongan kertas). Akan tetapi fenomena
kecanggihan animasi cel-nya Disney pada saat itu telah menyebar keseluruh
dunia, keberhasilan Disney dalam dunia animasi dikarenakan adanya
inovasi-inovasi didalamnya, seperti inovasi dalam tata suara, kamera, warna,
efek gerak dan tehniknya. Sehingga karya-karya Disney tampil unik dan menarik
hingga kini. Karya-karya terakhir yang beberapa waktu berselang masih kita
apresiasi seperti: Hercules, Beauty and the beast, Mulan, Toy Story, Dinosour,
dll. Dari karya-karyanya yang terakhir ini studio Disney dalam proses
produksinya sudah banyak memasukkan unsur teknologi computer (digital). Bahkan
dalam dua karya terakhirnya seperti,’toy story’dan’dinosaur’secara keseluruhan
ditampilkan dengan kekuatan program animasi 3 dimensinya bekerjasama denga
Pixar Studio.</span></div>
<h3 style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">4.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Pengaruh dan Perkembangan Animasi
Jepang<o:p></o:p></span></h3>
<div style="text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Film animasi merambah pula ke
negara-negara Asia, Jepang juga telah mengambangkan film animasi sejak tahun
1913 dimana pada waktu itu dilakukan First Experiments in Animation oleh Shimokawa
Bokoten, Koichi Junichi dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Selanjutnya,
animasi di Jepang mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat
seperti dalam hal penambahan suara dan warna. Dalam perkembangan lainnya, kedua
negara ini banyak bersaing dalam pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan
animasinya yang menggunakan teknologi yang canggih dan kadang simpel. Sedangkan
animasi Jepang mempunyai jalan cerita yang menarik dan karakter yang unik.
Hadirnya tokoh-tokoh animasi kartun jepang,memberi suasana berbeda terhadap
alternatif film-film animasi yang telah ada sebelumnya seperti: Akira, Chinmi,
Pokemon, Dragon Ball, Sailor Moon, Sinchan, hingga Doraemon dll. </span></div>
<div style="text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Sebenarnya keberhasilan flm-film
<em>animasi jepang</em> tak lepas dari perjalanan sejarah komiknya, lewat
komik-komiknya karakter tokoh-tokoh dalam film animasi jepang lebih dahulu
diperkenalkan kepada masyarakat dunia.keberhasilan dalam komik memberikan bahan
bagi animator-animator jepang untuk menuangkannya kedalam film animasi. Animasi
jepang awalnya lebih banyak dikonsumsi dalam format video dan TV, baru kemudian
film-film animasi disajikan dalam format layar lebar, tapi dibandingkan dengan
karya film-film dari barat masih sedikit film animasi jepang yang
diangkat kedalam format layar lebar, sehingga mungkin inilah faktor yang
mengakibatkan lambatnya film animasi jepang bersaing dengan film animasi
dari Amerika. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Berikut adalah daftar film animasi
televisi jepang :</span></div>
<div style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">1. Doraemon (diciptakan oleh: Fujiko
F. Fujio, tahun 1969 )</span></div>
<div style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">2. Ninja Hattori ( diciptakan
oleh: Fujiko F.Fujio, tahun1964-1968 dan 1981-1988 )</span></div>
<div style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">3. Digimon (dirilis oleh
Perusahaan Bandai pada 26 Juni 1997 )</span></div>
<div style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">4. Dragon Ball ( diciptakan oleh
Akira Toriyama, tahun 1984 -1995)</span></div>
<div style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">5. Death Note (ditulis oleh:
Tsugumi Ohba dan ilustrasi oleh:Takeshi Obata )</span></div>
<div style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">6. One Piece ( diterbitkan pada
tahun 1997 )</span></div>
<div style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">7. Hugo Chara ( karya duo wanita bernama Peach
dan Pit )</span></div>
<div style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">8. Inuyasha(ditulis dan diilustrasikan oleh
Rumiko Takahashi)</span></div>
<div style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">9. Bleach anime ( disutradarai: Noriyuki
Abe dan diproduksi oleh TokyoTV, Dentsu )</span></div>
<div style="text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">10. Eyeshield 21 ( karya
Riichiro Inagaki dan Yuusuke Murata ), dll.</span></div>
<br />
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US">5.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US">Perkembangan Animasi di Indonesia<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Perkembangan animasi di
Indonesia diawali pada tahun 1980an, dengan diproduksinya film animasi televise
pertama “ Si Huma “ yang diproduksi oleh PPFN (Pusat Produksi Film Negara). Si
Huma adalah sebuah karakter anak yang menjadi idiom anak Indonesia asli,
menceritakan keberagaman tingkah laku dan keluguan anak, dikaitkan dengan norma
yang berlaku dalam masyarakat di Indonesia. Sayangnya karena biaya produksi
animasi 2D Si Huma terlalu mahal, maka hanya dapat diselesaikan dalam beberapa
episode saja. Kemudian pada era selanjutnya perkembangan animasi di Indonesia
dengan munculnya dan kecanggihan teknologi digital, perkembangan animasi banyak
di dominasi oleh kalangan anak muda. Tercatat beberapa karya di hasilkan baik
animasi 2D maupun 3D, seperti: Homeland (3D), Gundala (2D), Animasi Seri Cerita
Rakyat (2D), dll. Di Indonesia banyak dan bahkan ada beberapa </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Studio" title="Studio"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">studio</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> yang telah membuat animasi lisensi luar Negeri
yang dikerjakan oleh tenaga animator lokal atau dengan kalimat lain, Indonesia
sudah lama terkenal hanya sebagai tempat produksi industri film animasi, baik
dari </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Jepang</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">,
Amerika dan beberapa Negara di Eropa. Data AINAKI (</span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asosiasi_Industri_Animasi_dan_Konten_Indonesia&action=edit&redlink=1" title="Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">)
mencatat nama-nama studio animasi </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Indonesia</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, diantaranya adalah: </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frozzty_Entertainment&action=edit&redlink=1" title="Frozzty Entertainment (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Frozzty
Entertainment</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dreamlight_Animation&action=edit&redlink=1" title="Dreamlight Animation (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Dreamlight
Animation</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tunas_Pakar_Integraha&action=edit&redlink=1" title="Tunas Pakar Integraha (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Tunas
Pakar Integraha</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Castle_Production&action=edit&redlink=1" title="Castle Production (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Castle
Production</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=CAM_Solution&action=edit&redlink=1" title="CAM Solution (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">CAM
Solution</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=DreamTOoN&action=edit&redlink=1" title="DreamTOoN (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">DreamTooN</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mirage" title="Mirage"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Mirage</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pustaka_Lebah&action=edit&redlink=1" title="Pustaka Lebah (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Pustaka
Lebah</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jogjakartun&action=edit&redlink=1" title="Jogjakartun (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Jogjakartun</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">,
Animacity Jogjakarta, Kasatmata Studio, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mrico&action=edit&redlink=1" title="Mrico (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Mrico</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Animad_Studio&action=edit&redlink=1" title="Animad Studio (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Animad
Studio</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jelly_Fish&action=edit&redlink=1" title="Jelly Fish (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Jelly
Fish</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bulakartun&action=edit&redlink=1" title="Bulakartun (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Bulakartun</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Griya_Studio&action=edit&redlink=1" title="Griya Studio (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Griya
Studio</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bening_Studio&action=edit&redlink=1" title="Bening Studio (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Bening
Studio</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=ADBstudio&action=edit&redlink=1" title="ADBstudio (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">ADBstudio</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asiana_Wang_Animation&action=edit&redlink=1" title="Asiana Wang Animation (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Asiana
Wang Animation</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bintang_Jenaka_Cartoon_Film&action=edit&redlink=1" title="Bintang Jenaka Cartoon Film (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Bintang Jenaka Cartoon Film</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Red_Rocket&action=edit&redlink=1" title="Red Rocket (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Red
Rocket</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Infinite_Frameworks_Studios_Batam&action=edit&redlink=1" title="Infinite Frameworks Studios Batam (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Infinite Frameworks Studios Batam</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Animotion_Academy&action=edit&redlink=1" title="Animotion Academy (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Animotion
Academy</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> , </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sianima_Animation&action=edit&redlink=1" title="Sianima Animation (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Sianima
Animation</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, Lakon Animasi, dan lain-lain.<sup> <o:p></o:p></sup></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Langkah Pembuatan Film Animasi.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
1. <b>Penyampaian Ide Cerita</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ini adalah langkah paling awal dalam pembuatan film animasi.
Pencetus ide menyampaikan idenya kepada tim pengembang. Nantinya, ide itu bakal
dikaji segala kemungkinannya. Termasuk prospek jualannya. Kira-kira bakal laku
nggak? Bagian yang paling sulit adalah meyakinkan audiens bahwa ide ini bagus
dan bisa dijual.<br />
<br />
2. <b>Pecatatan Ide Cerita</b><br />
Kemudian jika sudah lolos dari tahap pertama, inti dari ide cerita itu akan
dibuat menjadi semacam dokumen. Biasanya, ide ini akan diolah dan dikembangkan
sedemikian rupa. Tujuannya untuk melihat semua kemungkinan menyangkut kreasi
yang akan dibuat oleh bagian pengembang. <br />
<br />
3. <b>Pembuatan Storyboard </b><br />
Begitu ide cerita selesai dicatat dan dikembangin, dibuatlah storyboard.
Storyboard adalah proses penggambaran dengan cara manual, persis seperti di
buku komik. Nantinya akan digunakan sebagai patokan gerakan dan dialog yang
akan dibuat dalam film animasi. Setiap pembuat storyboard akan menerima skrip,
di dalamnya ada keterangan tentang karakter tokoh yang akan dibuat yang harus
tampak dalam gerakan tokoh tersebut.<br />
<br />
4. <b>Perekaman Suara</b><br />
Begitu storyboard selesai dibuat, pengisian suara sementara untuk storyboard
pun direkam. Ini cuma buat guide saja, untuk mempermudah pembuatan animasi.
Nantinya, suara-suara ini bakal digantikan dengan pengisi suara/<i>dubber</i> profesional yang dikontrak untuk
mengisi suara karakter yang telah diciptakan.<br />
<br />
5. <b>Pembuatan Rol Film</b><br />
Rol adalah sebuah rekaman video yang menghasilkan setiap sekuen storyboard yang
sudah jadi. Video ini tidak dilengkapi dengan penjelasan jalan ceritanya. Rol
ini merupakan tahapan penting untuk meloloskan sebuah sekuen.<br />
<br />
6. <b>Penciptaan Tampilan</b><br />
Berdasarkan storyboard, proses kreatif serta hasil kerja tim pengembang,
pekerjaan dilanjutkan oleh unit seni. Di bagian ini, bakal dibuat gambaran
dunia serta karakter-karakternya. Mereka juga membuat gambar set, tampilan
visual, serta warna-warna yang bakal dipakai. Termasuk pencahayaan agar terkesan
lebih nyata.<br />
<br />
7. <b>Pembuatan Model </b><br />
Dari situ, karakter-karakter film akan dibuatkan patung modelnya secara hand
made. Acuannya adalah dari hasil kerja unit seni. Selanjutnya akan di-scan
dengan teknik tiga dimensi atau bisa juga langsung dibuatkan model 3D nya di
komputer. Selanjutnya tugas animator untuk membuat karakter bergerak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8. <b>Melengkapi Set </b><br />
Setelah set dibuat secara tiga dimensi, masih harus dilengkapi komponen lain.
Contohnya adalah: kursi, tirai bahkan mainan untuk membuat tampilan yang lebih
nyata. Pembuat set bekerja dengan pengawasan dari sutradara. Ini untuk
memastikan bahwa lingkungan yang dibuat sesuai keinginan sutradara. <br />
<br />
9. <b>Penggarapan Scene</b><br />
Di bagian ini, <i>crew lay out</i> mulai
memasukkan karakter-karakter ke dalam set. Tahap ini udah mulai menggunakan
kamera untuk menangkap emosi dan inti cerita setiap scenenya. <br />
<br />
10. <b>Sentuhan Animasi </b><br />
Selanjutnya, para animator mengatur gerakan-gerakan serta ekspresi wajah
karakter dalam setiap scene. <br />
<br />
11. <b>Dimensi Set dan Karakter</b><br />
Penciptaan dimensi ini terpisah dari permukaan yang akan digarap. Hasilnya
berdasarkan model. Sementara tekstur permukaan ditentukan oleh penciptaan
dimensi ini.<br />
<br />
12. <b>Pencahayaan dan Penyempurnaan Tampilan</b><br />
Setiap scene digarap seperti layaknya membuat pencahayaan untuk objek tiga
dimensi. Ini semua menggunakan pencahayaan digital. Tujuannya untuk
menghasilkan nuansa yang sempurna. Penciptaan pencahayaan ini tetap mengambil
acuan dari skrip yang dibuat unit seni. <br />
<br />
13. <b>Data Komputer di Render</b>: <br />
Rendering adalah mengolah semua komponen. Dalam hal ini set, warna, gerakan
karakter dan lain-lain ke dalam satu frame film.<br />
<br />
14. <b>Final Touch</b><br />
Editor mengevaluasi keseluruhan unsur musik yang dimasukan. Termasuk efek-efek
suara yang digunakan. Terakhir, frame-frame digital akan direkam ke dalam film.
Dan, film animasi pun selesai dibuat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Proses Pembuatan Animasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ada dua proses pembuatan film animasi,
diantaranya adalah secara </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konvensional&action=edit&redlink=1" title="Konvensional (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">konvensional</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">
dan </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Digital" title="Digital"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">digital</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">.
Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup banyak, sedangkan
proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal editing, proses
digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional. </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tom_Cardon&action=edit&redlink=1" title="Tom Cardon (halaman belum tersedia)"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Tom
Cardon</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> seorang animator yang pernah menangani animasi </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hercules" title="Hercules"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">Hercules</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> mengakui komputer cukup
berperan. “Editing secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari
sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit."
Dalam pengisian suara sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya
selesai. Kebanyakan <i>dubbing</i> dilakukan saat film masih dalam proses,
tetapi kadang-kadang seperti dalam animasi Jepang, sulih suara justru dilakukan
setelah filmnya selesai dibuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Animasi
2Dimensi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Celluloid (konvensional)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Teknik <i>Celluloid</i>
(kadang-kadang disebut menjadi <i>cell</i>) ini merupakan teknik mendasar dalam
pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan
maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang
tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh <i>Ink and Paint Departement</i>.
Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kamera" title="Kamera"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1; text-decoration: none; text-underline: none;">kamera</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">
khusus, yaitu <i>multiplane camera</i> di dalam ruangan yang serba hitam</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Objek utama yang mengeksploitir
gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan
demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya
sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<br /></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pra-produksi</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: <o:p></o:p></span></li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Konsep,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Skenario,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembentukan karakter,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Storyboard,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dubbing</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> awal,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Musik dan <i>sound FX</i><o:p></o:p></span></li>
</ul>
<li class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Produksi</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: <o:p></o:p></span></li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lay out</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Tata letak),<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Key motion</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Gerakan kunci/ inti),<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">In Between</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Gambar yang menghubungkan
antara gambar inti ke gambar inti yang lain)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Clean Up</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Membersihkan gambar dengan
menjiplak)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Background</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Gambar latar belakang),<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Celluloid</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Ditransfer keatas plastik
transparan)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Coloring</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Mewarnai dengan tinta dan
cat).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></li>
</ul>
<li class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Post-produksi</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: <o:p></o:p></span></li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Composite</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Camera Shooting</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Gambar akan diambil dengan
kamera, dengan mengambil frame demi frame),<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Editing</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rendering</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pemindahan film kedalam roll
film.<o:p></o:p></span></li>
</ul>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Komputer<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah perkembangan teknologi komputer di era 80-an, proses
pembuatan animasi 2 dimensi menjadi lebih mudah. Yang sangat nyata dirasakan
adalah kemudahan dalam proses pembuatan animasi. Untuk penggarapan animasi
sederhana, mulai dari perancangan model hingga pengisian suara/dubbing dapat
dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Setiap kesalahan dapat
dikoreksi dengan cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan.
Sementara dengan teknik konvensional, setiap detail kesalahan kadang-kadang
harus diulang kembali dari awal. Proses pembuatan animasi 2Dimensi digital
terdiri dari:<o:p></o:p></span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pra-produksi</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: <o:p></o:p></span></li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Konsep,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Skenario,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembentukan karakter,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Storyboard,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dubbing</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> awal,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Musik dan <i>sound FX</i><o:p></o:p></span></li>
</ul>
<li class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Produksi</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: <o:p></o:p></span></li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lay out</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Tata letak),<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Key motion</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Gerakan kunci/ inti),<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">In Between</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Gambar yang menghubungkan
antara gambar inti ke gambar inti yang lain)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Background</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Gambar latar belakang),<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Scanning</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Coloring</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<li class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Post-produksi</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">: <o:p></o:p></span></li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Composite</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Editing</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rendering</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pemindahan
film kedalam berbagai </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Media" title="Media"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1;">media</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> berupa </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/VCD" title="VCD"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1;">VCD</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, </span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DVD" title="DVD"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1;">DVD</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">,
</span><span lang="EN-US" style="color: windowtext;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/VHS" title="VHS"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: text1;">VHS</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan lainnya.<o:p></o:p></span></li>
</ul>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Animasi
3Dimensi<o:p></o:p></span></b></div>
<table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable">
<tbody>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"></td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"></td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tiga
Dimensi, biasanya digunakan dalam penanganan grafis. 3D secara umum merujuk
pada kemampuan dari sebuah video card (link). Saat ini video card menggunakan
variasi dari instruksi-instruksi yang ditanamkan dalam video card itu sendiri
(bukan berasal dari software) untuk mencapai hasil grafik yang lebih realistis
dalam memainkan game komputer.<u><sup><span style="color: blue;"><o:p></o:p></span></sup></u></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<b>KAMUS ISTILAH DALAM ANIMASI</b><b><br />
Beberapa istilah umum yang sering digunakan dalam pembuatan film animasi :<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<b>1. Animation (Animasi) : <o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adalah rangkaian gambar yang membentuk ilusi gerakan, proses
di mana setiap frame dari sebuah film diproduksi satu per satu. Bisa dalam
bentuk komputer grafis/3D, gambar manual/2D, atau menggunakan sebuah model yang
bisa diubah-ubah/Clay animation. <br />
<b>2. Animation Character (Karakter
animasi) : <o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adalah satu aspek khusus dalam proses pembuatan animasi. Ini
seperti kita menciptakan mahluk hidup. Salah satu bagian paling sulit adalah
menyangkut penciptaan nuansa, bahasa tubuh, gerakan-gerakan berbeda serta
gerakan mulut. Hal-hal inilah yang akan membuat karakter itu tampak benar-benar
hidup.<br />
<b>3. SFX Animator (Efek khusus animasi) :</b>
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adalah segala sesuatu yang bergerak tapi bukan bagian dari
karakter. Yang masuk kategori ini misalnya, mobil, kereta api, hujan, salju,
api, magic, serta bayangan. Sama seperti karakter yang digarap oleh animator
karakter, efek khusus juga digarap oleh tim special, namanya special effect
animator. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.
Frame Rate :<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Adalah ukuran
kecepatan dalam satu detik ada berapa frame yang digunakan, frame rate selalu
mengacu pada satuan FPS (frame per second).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.
Key Frame/Key motion :<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adalah
gambar kunci yang menjadi acuan animator untuk membuat gerakan inti dalam
sebuah karya animasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6. In Between :<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adalah
rangkaian gambar penghubung dari keyframe yang telah ditentukan, biasanya
digunakan untuk menghaluskan gerakan ataupun untuk mempercepat gerakan
tergantung fps nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 35.45pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.Rendering :</span></b><b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-no-proof: yes;">Rendering
adalah proses akhir dari keseluruhan proses animasi komputer. Dalam rendering,
semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses <i>modelling, animasi, Texturing</i>, pencahayaan dengan parameter
tertentu akan diterjemaahkan dalam sebuah bentuk output. Dalam standard PAL
system, resolusi sebuah render adalah 720x576 pixels.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">How to build the Great Animation?</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1.
Membangun cerita</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
Dalam proses perencanaan, biasanya mulailah dibuat ide-ide cerita dan
storyboard, Ide cerita diekspresikan dalam bentuk sinopsis. Biasanya puluhan
hingga ratusan preproduction painting dihasilkan untuk mengeksplorasi
kemungkinan cerita. Preproduction painting adalah visualisasi awal cerita.
Preproduction painting di Amerika dilakukan satu tim berisi lima hingga sepuluh
orang. Dalam dunia anime Jepang terkadang preproduction painting dilakukan
beberapa orang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Berbeda dengan studio animasi di
Amerika, di mana delapan sampai sepuluh orang diundang menjadi storyboard
artist, biasanya di Jepang hanya ada satu orang yang menjadi storyboard artist.
Ia biasanya selalu sinonim dengan sutradara. Biasanya pada saat ini character
designer mulai diberi tugas. Amat jarang ada film seperti Lilo and Stitch di
Amerika. Dalam film tersebut penulis naskah, storyboard artist dan sutradaranya
dirangkap dua orang, Chris Sandres dan Dean Deblois.<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Cerita dalam dunia animasi Amerika
selalu berubah. Dikutip dari Head Storyboard Artist untuk Mulan, Chris Sanders,
"Tadinya kami berpikir untuk menjadikan Mulan komedi romantik seperti
Tootsie. Setelah berkali-kali kami coba, tidak ada yang sukses, hingga saya
akhirnya kesal sendiri. Pada akhirnya kami berusaha membuat kepribadiannya
seakurat mungkin dengan versi legenda Cinanya, yaitu menjadikan Mulan sebagai
anak perempuan yang berabdi karena cara lain tidak berhasil. Saya lega atas
perubahan tersebut."<br />
<br />
Beberapa karakter setelah ceritanya diedit berulang kali akan dibuang.
Contohnya, untuk film Pocahontas, seharusnya ada kalkun bernama Red Feather
tetapi ia tidak signifikan sehingga tidak dipakai .Bila tidak ya diubah.
"Saya disuruh mendesain lima model ’Mulan’ untuk Mulan", ujar Chen Yi
Chang, sang character designer dari film tersebut. "Hal tersebut tidak
langsung jadi, melainkan perlahan-lahan sesuai dengan perubahan cerita."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<b>2. Pentingnya "Storyboard"</b><br />
Biasanya di Amerika dan Jepang ada sebuah sesi bernama story meeting di mana
para storyboard artist berkumpul dan membahas sebuah cerita. Dari rapat
tersebut akan diputuskan adegan yang paling sesuai. Tidak jarang ada perdebatan
hebat di situ.<br />
<br />
Storyboard umumnya masih dalam fase yang amat kasar. Tidak jarang dalam sebuah
panel storyboard, gambarnya dibuat agak asal-asalan. Storyboard untuk film
animasi umumnya terlihat seperti komik. Perbedaannya dengan komik, dalam
storyboard masih ada catatan-catatan kecil di sekitar gambar entah untuk
diperbaiki atau dipertimbangkan. Tidak jarang, terutama di dunia animasi
Amerika, panel demi panel storyboard sebuah film dibentangkan dari ujung satu
gedung ke ujung yang lain. Sampai 1984, studio Disney masih melakukan hal ini.
Beberapa studio animasi mengambil jalan yang lebih praktis, yaitu membukukan
storyboard-storyboard tersebut untuk pegangan tim produksi.<br />
<br />
Untuk mengetes efektivitas sebuah storyboard, biasanya diadakan screening Leica
Reel. Leica Reel merupakan kumpulan storyboard yang direkam dengan kamera. Yang
bagus terlihat di atas kertas, belum tentu bagus di layar bioskop. Itulah
alasan diadakannya Leica Reel.<br />
<br />
Setelah storyboard dirapatkan dan disepakati, maka proses layout dan animasi
dimulai. Layout adalah blueprint dari komposisi sebuah adegan. Ada dua jenis
layout, yaitu tonal dan linear. Layout tonal dibuat untuk mengatur daerah sinar
dan bayangan sebuah adegan. Sementara itu, layout linear dibuat untuk
menggambarkan detail sebuah adegan. Biasanya setelah layout tersebut diberi dan
disetujui, maka departemen background akan mengambil alih dan memproduksi versi
berwarnanya. Tidak jarang komputer banyak berperan dalam proses ini. Walaupun
masih diwarnai dengan tangan, Tom Cardone-anggota tim produksi film animasi
Hercules-mengakui komputer cukup berperan. "Kalau dulu, perbaikan sebuah
background bisa memakan waktu dua hari. Sekarang, 45 menit pun jadi."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<b>3. Team work</b> <br />
Dalam proses animasi, orang-orang yang dilibatkan tidak sedikit. Ada dua
departemen besar, yaitu departemen animasi dan departemen clean-up. Tingkatan
jabatan dalam proses tersebut adalah, inbetweener, assistant animator,
animator, dan supervising animator. Dalam departemen animasi sendiri masih ada
dua bagian, yaitu character animation dan special effects animation. Sudah
terlihat dari namanya bahwa character animation ditugaskan menggambar karakter.
Sementara itu, spesial efek mengurusi hal-hal seperti menggambarkan rintik
hujan, petir, asap, dan lain-lain. Walaupun sudah ada komputer untuk mengurusi
hal ini, beberapa studio animasi enggan meninggalkan efek-efek yang digambar
dengan tangan. Keuntungan efek yang masih digambar dengan tangan antara lain
adalah dimungkinkannya stylization efek, yaitu gambaran efek-efek yang bisa
disesuaikan dengan gaya artistik arahan sutradara atau art director film
tersebut.<br />
<br />
Setelah proses animasi tersebut selesai, masih akan dilakukan proses clean-up.
Seperti namanya, clean-up bertugas untuk "membersihkan".
Membersihkan? Seperti yang telah disinggung di atas, tingkatan tertinggi dalam
pekerjaan meng-animasi adalah supervising animator. Belum tentu para asisten
sang supervisor dapat menggambar persis sama seperti gambar sang supervisor.
Kerepotan ditambah apabila sang supervising animator punya kebiasaan membuat gambar-gambar
yang amat kasar (seperti Glen Keane). Agar di layar bioskop semuanya dapat
terlihat rapi jali, maka fungsi petugas clean-up menjadi penting.<br />
<br />
Hal ini tidaklah gampang karena mereka harus memperhatikan detail-detail kecil
seperti jumlah lekuk rambut (apabila ada) pada sebuah karakter, lipatan-lipatan
bajunya, kebersihan kertas dari debu grafit, dan lain-lain. Tidak jarang mereka
memakai sarung tangan saking berhati-hatinya. Beberapa orang merasa nama
departemen satu ini terlalu merendahkan pentingnya peran para pegawai clean-up.
Namun, sampai sekarang belum ada yang dapat mengganti nama tersebut dengan yang
lebih baik. Setelah proses clean-up selesai, hasilnya akan ditransfer ke cel
dan diwarnai oleh departemen Ink and Paint.<br />
<br />
Akhirnya, film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane
camera. Akhir-akhir ini metode yang lebih popuer adalah memproses penggabungan
background dan animasi menjadi satu di dalam komputer.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<strong>4. Mengisi suara</strong><br />
Sulih suara sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya selesai.
Kebanyakan sulih suara dilakukan saat film masih diproses, tetapi terkadang
seperti dalam animasi Jepang, sulih suara justru dilakukan setelah filmnya
selesai dibuat.<br />
<br />
Scoring, atau penataan latar musik film, biasanya dilakukan saat filmnya sudah
akan segera selesai produksinya seperti dalam film-film live-action.<br />
<br />
Komposer-komposer musik yang melakukan scoring tersebut tidak terikat untuk
bekerja selama beberapa tahun, tetapi hanya dalam satu film. Mereka dapat
melakukan tiga atau empat proyek sekaligus ketika menggubah musik untuk satu
film. Contohnya adalah John Williams, Alan Menken, Danny Elfman, dan Alan
Silvestri. Dari Jepang mereka memiliki Yoko Kanno, Jo Hisaishi,Yuki Kajiura,
Hajime Mizoguchi, dan Kenji Kawai sebagai komposer andalan mereka.<br />
<br />
Sampai saat ini masih tidak jelas seberapa terlibatnya para komposer dalam
dunia anime terhadap film-film yang mereka kerjakan. Hayao Miyazaki cukup
tergantung kepada komposer langganannya, Joe Hisaishi. Sebelum Jo Hisaishi akan
memproduksi full-scoring film-film dari Miyazaki, ia akan memproduksi
prototipenya terlebih dahulu yang biasanya digunakan sang maestro sebagai
inspirasinya selama bekerja.<br />
<br />
Pekerjaan ini bukanlah hal yang mudah. Ada in-joke di studio Disney bahwa bila
pekerjaan selesai, semua animator akan berbaring di rumah sakit dalam keadaan
koma. Hal ini dikarenakan menjelang deadline kebanyakan mereka akan berada di
studio selama berhari-hari dengan kondisi kurang tidur. Beberapa orang pada
saat itu hanya akan makan sereal tanpa susu dan bergelas-gelas kopi atau coke.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selamat berkreasi dengan animasi…!!!<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06296692513027408946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8802566632429038429.post-73687325449426461292015-02-27T07:06:00.000-08:002015-02-27T07:06:02.042-08:00<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">FILM DOKUMENTER<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Di
daerah-daerah, secara kuantitatif lebih banyak pegiat film yang membuat film
cerita ketimbang film dokumenter. Hal ini mudah dipahami, karena konsep film
cerita sangat identik dengan konsep dongeng yang “secara otomatis” ada di
setiap kepala orang. Dapat dikatakan bahwa bagi para filmmaker pemula lebih
mudah membuat film cerita ketimbang film dokumenter. Ya, dokumenter itu
“ribet”, perlu riset segala macam. Tapi sesungguhnya membuat film dokumenter
itu memiliki keasyikan tersendiri. Asal jangan salah tafsir terhadap konsep
dokumenter. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><b>DOCUMENTARY
/ DOKUMENTER.</b> Film yang mendokumentasikan cerita nyata, dilakukan pada lokasi
yang sesungguhnya. Juga sebuah gaya dalam memfilmkan dengan efek realitas yang
diciptakan dengan cara penggunaan kamera, suara, dan lokasi. Selain mengandung
fakta, film dokumenter juga mengandung subjektivitas pembuatnya, yakni sikap
atau opini pribadi terhadap suatu peristiwa. Karena itu, film dokumenter bisa
menjadi wahana untuk mengungkapkan realitas dan menstimulasi perubahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kekhasan
film dokumenter adalah posisinya yang mengkombinasikan dua hal: sains dan seni.
Dengan kata lain, film dokumenter adalah “fakta yang disusun secara artistik”,
mengungkapkan berbagai kondisi dan masalah manusia. Hasilnya kadang terasa
kontroversial, karena kebanyakan yang diungkap adalah masalah-masalah yang tak
terpecahkan. Film dokumenter adalah ekspresi perjuangan manusia untuk memahami
dan memperbaiki diri sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tahun 1920
merupakan periode penting bagi pemikiran film dokumenter. Istilah ini dipopulerkan
oleh John Grierson (Inggris) untuk menyebut karya Robert Flaherty (AS) berjudul
Moana (1926). Grierson kemudian mengembangkan tradisi pembuatan film dokumenter
di lnggris dan Kanada dengan menyebut film dokumenter sebagai perlakuan kreatif
atas sebuah peristiwa. Di Perancis, istilah dokumenter digunakan untuk semua
film non-fiksi, termasuk film mengenai perjalanan dan film pendidikan. Genre
film ini semakin berkembang dan mampu meraih sukses di bioskop-bioskop melalui
film-film seperti Super Size Me (Morgan Spurlock, 2004), March of the Penguins
(Luc Jacquet, 2005) dan An Inconvenient Truth (Davis Guggenheim, 2006). Apabila
dibandingkan dengan film drama naratif, film dokumenter biasanya dibuat dengan
anggaran yang jauh lebih murah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kamera video
digital dan editing komputer telah memberi sumbangan besar pada para sineas
dokumenter. Film pertama yang dibuat dengan berbagai kemudahan fasilitas ini
adalah dokumenter karya Martin Kunert dan Eric Manes, Voices of Iraq. Sebanyak
150 buah kamera DV dikirim ke Iraq sepanjang perang dan dibagikan kepada warga
Irak untuk merekam diri mereka sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><b>DOCUDRAMA.</b>
1. Dari istilah documentary drama (drama dokumenter), yakni suatu film atau
drama televisi yang mengangkat cerita berdasarkan kisah nyata. 2. Genre film
dokumenter yang beberapa bagian filmnya disutradarai atau diatur terlebih
dahulu dengan perencanaan yang mendetail. Dokudrama muncul sebagai jawaban atas
permasalahan mendasar film dokumenter, yakni untuk memfilmkan peristiwa yang
sudah ataupun belum pernah terjadi. Dalam dokudrama, terjadi reduksi realita
demi tujuan estetis, agar gambar dan cerita menjadi lebih menarik. Sekalipun
demikian, jarak antara kenyataan dan hasil yang tersaji lewat dokudrama
biasanya tak berbeda jauh. Dalam dokudrama, realita tetap menjadi pegangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Catatan:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Definisi dua istilah tersebut
dikutip dari Kamus Istilah Televisi dan Film (Gramedia), karya Ilham
Zoebazary, dosen Prodi Televisi & Film (PSTF) Fak. Sastra Univ. Jember
– Jawa Timur.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sesungguhnya membuat film
dokumenter tidak semudah yang disangka orang. Proses yang dilakukan, mulai
dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi sangat berbeda
karakternya dengan ketika kita mengerjakan film cerita. Jika film cerita
sepenuhnya bersifat fiktif (meskipun ide cerita bisa saja berasal dari
kisah nyata), sebaliknya film dokumenter bersifat non-fiktif, alias nyata
senyata-nyatanya. Dalam film dokumenter, kehadiran seorang sutradara
adalah pada posisi estetis. Sutradara menjadikan realitas di hadapannya
sebagai “raw material” (bahan mentah) yang klemudian diolahnya menjadi
produk seni yang penuh estetika. Dengan demikian suatu peristiwa yang
benar-benar ada “diartikulasikan” oleh sutradara sehingga menjadi pesan
yang disampaikan pada para pemirsa.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sutradara film dokumenter
menjadikan suatu peristiwa keseharian menjadi “mitos”. Artinya, peristiwa
keseharian tersebut berubah menjadi “peristiwa baru” yang disuguhkan oleh
sang sutradara. Apa yang menjadikannya sebagai peristiwa baru adalah:
sudut pandang sutradara, kepekaan sutradara dalam memilih elemen-elemen
cerita / peristiwa, kemampuan teknis para anggota / kru produksi.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Film/video dokumenter sangat
berbeda dengan film/video dokumentasi. Yang terakhir ini tidak ada
sangkut-pautnya dengan sudut pandang (dan ideologi) sutradara, karena isi
dokumentasi hanya kumpulan gambar yang disusun sedemikian rupa sesuai
dengan selera pembuatnya. Film/video dokumenter tidak membawa pesan apa
pun kecuali kenangan atau ingatan atas sebuah peristiwa.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06296692513027408946noreply@blogger.com0